Interior
suatu ruangan dibentuk melalui elemen-elemen pembentuk yang saling terkait.
Elemen-elemen tersebut menjadi hal yang paling mendasar dalam perancangan
interior suatu ruangan. Adapun elemen-elemen interior terdiri dari:

- Plafond:
bagian dari interior yang berada di paling atas sebagai penutup ruang.
- Dinding:
bagian sari interior yang posisinya di tengah/mengelilingi/membentuk ruang
sebagai pembatas ruang.
- Lantai:
bagian paling bawah dari ruangan sebagai alas ruang tersebut.
Dalam
penataan ruang interior terdapat hal-hal yang terkait seperti :
- Geometri
atau ukuran penting erat kaitannya dengan interior karena akan
mempengaruhi rancangan yang akan dibuat. Aspek-aspek yang dipertimbangkan
yaitu: (a) Bentuk: meliputi bagaimana orientasi ruang dan
karakteristiknya; dan (b) Dimensi: lebih ke ukuran, sirkulasi, ruang
gerak, dsb.
- Material,
mempunyai peranan besar terhadap rancangan interior, yakni mempengaruhi
tampilan atau visual pada ruang. Hal-hal yang meliputi setting material
yaitu: (a) Bahan: bahan yang diaplikasikan pada elemen-elemen pembentuk,
contoh: keramik, parket kayu; (b) Tekstur: pola atau alur yang dapat
dirasakan oleh kulit, contoh: dinding yang halus, plesteran kasar; (c)
Warna: memberikan tampilan visual yang secara tidak langsung dapat
menggambarkan karakter atau emosi dari ruang.
- Furniture
merupakan alat atau objek yang digunakan sebagai penunjang kegiatan dalam
ruang. Peletakannya disesuaikan dengan luas dan sirkulasi ruang. Ukurannya
sendiri dibuat standar untuk kenyamanan user, hanya bentuknya yang
bervariasi. Furniture ada dua jenis, yaitu: (a) Furniture utama :
digunakan sebagai penunjang kegiatan, contoh: meja, kursi, sofa, tempat
tidur; (b) Furniture tambahan: digunakan sebagai pelengkap dari furniture
utama, kotak alat tulis pada meja kerja.
- Pencahayaan
dapat mempengaruhi karakter ruang. Intensitas cahaya juga ditentukan oleh
jenis kegiatan yang ada pada ruang tersebut untuk kenyaman user. Contoh:
ruang kerja dengan penerangan yang cukup, ruang tidur dengan lampu temaram
agar user bisa beristirahat tanpa merasa silau.
- Setting
additional, komponen ini bersifat dekoratif atau pemanis ruang, contoh:
vas, lukisan, tanaman hias, dsb.
Terdapat tujuh prinsip dasar yang
diwadahi dalam interior design, antara lain :
- Unity and Harmony
Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai
suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada saling melengkapi dan
berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga menghasislkan komposisi yang
seimbang.
- Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan berarti tidak “berat”
sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dan
sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity dan harmony.
Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:
- Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris
terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara
merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan
keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda.
- Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris
terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di poros
tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala,
kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.
- Keseimbangan Radial: Adalah ketika semua
element desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga berbentuk
spiral.
- Vocal Point
Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa
satu atau lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah
jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian
warna atau detail dan bentuk tertentu juga dapat dijadikan sebagai vocal
point.
- Ritme
Dalam
desain interior, ritme adalah
semua pola pengulangan tentang visual. Ritme
didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
- Detail
Detail pada desain interior mencakup
segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai dari furniture utama, furniture
tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut juga berpengaruh
besar terhadap suasana ruang yang tercipta.
- Skala dan Proporsi
Kedua prinsip desain yang
berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan ukuran dan
bentuk. Skala dan proporsi disini berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan
civitas yang berada di dalam ruangan.
- Warna
Warna pada desain interior
berpengaruh terhadap mood dan suasana ruang. Warna-warna
yang soft akan cenderung menciptakan suasana ruang yang
menenangkan, sedangkan warna-warna cerah akan memberikan suasana ruang yang
menyegarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar